SELAMAT DATANG DI BLOG KEPERAWATAN SEMOGA ILMU YANG SAYA BAGIKAN DAPAT BEERMANFAAT BAGI ANDA SEMUA

Jumat, 12 Juni 2015

MAKALAH MANAJEMEN KEPERAWATAN "RONDE KEPERAWATAN"

                                                                   
                                                           BAB I
PENDAHULUAN


1.1     Latar Belakang
 Pelayanan keperawatan pada klien secara profesional dapat membantu klien dalam mengatasi masalah keperawatan yang dihadapi klien. Salah satu bentuk pelayanan keperawatan yang profesional tersebut dengan memperhatikan seluruh keluhan yang dirasakan klien kemudian mendiskusikannya dengan tim keperawatan untuk merencanakan pemecahan masalahnya. Selain itu, dalam pemberian asuhan keperawatan profesional sebagai perawat kita harus memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif. Meskipun sudah diberikan asuhan keperawatan secara baik dan benar terkadang pasien memiliki masalah keperawatan yang perlu penatalaksanaan secara multidisiplin yang melibatkan banyak pihak. Diharapkan dari penatalaksanaan ini pencapaian dalam pemberian asuhan keperawatan secara komprehensif dapat dicapai. Salah satu komponen MAKP yang dilakukan untuk pencarian solusi dari permasalahan pasien  adalah ronde keperawatan.
Pelayanan keperawatan yang perlu dikembangkan untuk mencapai hal tersebut adalah dengan ronde keperawatan. Dimana ronde keperawatan merupakan sarana bagi perawat baik perawat primer maupun perawat assosiate untuk membahas masalah keperawatan yang terjadi pada klien yang melibatkan klien dan seluruh tim keperawatan termasuk konsultan keperawatan. Salah satu tujuan dari kegiatan ronde keperawatan adalah meningkatkan kepuasan klien terhadap pelayanan keperawatan.
Adapun kriteria klien yang dilakukan ronde adalah klien yang mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi meskipun sudah dilakukan tindakan keperawatan dan pasien dengan kasus baru atau langka.
1.2.            Pembatasan Masalah
Dalam penyusunan maklah ini, penyusun membatasi masalah yang akan dibahas yaitu mengenai metode pembelajaran klinik ronde keperawatan.




1.3.            Tujuan
          Adapun tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah pendidikan keperawatan (PDK). Selain itu dengan disusunnya makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan khususnya bagi penyusun dan umumya bagi pambaca.

1.4.            Metode Pengumpulan Data
Adapun metode pengumpulan data dalam penyusunan makalah ini yaitu dengan studi pustaka dan penelusuran dalam situs internet.


























BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Devinisi Ronde Keperawatan
Suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah keperawatan klien yang dilaksanakan oleh perawat, disamping pasien dilibatkan untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan akan tetapi pada kasus tertentu harus dilakukan oleh perawat primer atau konselor, kepala ruangan, perawat associate yang perlu juga melibatkan seluruh anggota tim.
Ronde keperawatan merupakan suatu metode pembelajaran klinik yang memungkinkan peserta didik mentransfer dan mengaplikasikan pengetahuan teoritis ke dalam peraktik keperawatan secara langsung.
Karakteristik ronde keperawatan adalah sebagai berikut:
1. Klien dilibatkan secara langsung
2. Klien merupakan fokus kegiatan
3. Perawat aosiaet, perawat primer dan konsuler melakukan diskusi bersama
4. Kosuler memfasilitasi kreatifitas
5. Konsuler membantu mengembangkan kemampuan perawat asosiet, perawat
6. primer untuk meningkatkan kemampuan dalam mengatasi masalah.

2.2.  Tujuan Ronde Keperawatan
            Adapun tujuan ronde keperawatan adalah sebagai berikut:
1. Menumbuhkan cara berpikir secara kritis.
2. Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berasal dari masalah klien.
3. Meningkatkan validitas data klien.
4. Menilai kemampuan justifikasi.
5. Meningkatkan kemampuan dalam menilai hasil kerja.
6. Meningkatkan kemampuan untuk memodifikasi rencana perawatan.

2.3. Peran dalam Ronde Keperawatan
A. Peran Ketua Tim dan Anggota Tim
1. Menjelaskan keadaan dan data demografi klien.
2. Menjelaskan masalah keperawata utama.
3. Menjelaskan intervensi yang belum dan yang akan dilakukan.
4. Menjelaskan tindakan selanjutnya.
5. Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan diambil.

B. Peran Ketua Tim Lain dan/Konselor
Ø  Perawat primer (ketua tim) dan perawat asosiet (anggota tim)
Dalam menjalankan pekerjaannya perlu adanya sebuah peranan yang bisa untuk memaksimalkan keberhasilan yang bisa disebutkan antara lain :
1). Menjelaskan keadaan dan adta demografi klien
2) Menjelaskan masalah keperawatan utama
3) Menjelaskan intervensi yang belum dan yang akan dilakukan
4) Menjelaskan tindakan selanjtunya
5) Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan diambil
Ø   Peran perawat primer (ketua tim) lain dan atau konsuler
1). Memberikan justifikasi
2). Memberikan reinforcement
3).Menilai kebenaran dari suatu masalah, intervensi keperawatan serta tindakan yang rasional
4). Mengarahkan dan koreksi
5). Mengintegrasikan teori dan konsep yang telah dipelajari.
                               
2.4.  Langkah-langkah Ronde Keperawatan
A.  Persiapan
1. Penetapan kasus minimal 1 hari sebelum waktu pelaksanaan ronde.
2. Pemberian inform consent kepada klien/ keluarga.

B. Pelaksanaan
1.   Penjelasan tentang klien o/ perawat primer dlm hal ini penjelasan difokuskan pd mslh keperawatan& rencana tindakan yg akan/telah dilaksanakan& memilih prioritas yg perlu didiskusikan.
2.   Diskusikan antar anggota tim tentang kasus tersebut.
3.   Pemberian justifikasi oleh perawat primer/ perawat konselor/ kepala ruangan tentang masalah klien serta tindakan yg akan dilakukan.
4.   Tindakan keperawatan pada masalah prioritas yang telah dan yang akan ditetapkan.
C. Pasca Ronde
Mendiskusikan hasil temuan dan tindakan pada klien tersebut serta menetapkan tindakan yang perlu dilakukan.

2.5. Kelemahan Ronde Keperawatan
            Kelemahan metode ini adalah klien dan keluarga merasa kurang nyaman serta privasinya terganggu.
            Masalah yang biasanya terdapat dalam metode ini adalah sebagai berikut:
1. Berorientasi pada prosedur keperawatan
2. Persiapan sebelum praktek kuarang memadai
3. Belum ada keseragaman tentang laporan hasil ronde keperawatan
4. Belum ada kesempatan tentang model ronde keperawatan


2.6. .       Alur Ronde Keperawatan

Alur yang diperlukan dalam ronde keperawatan adalah sebagai berikut :

Tahap            ___________________        Katim
Pra Ronde
                                                            ↓
Penetapan Pasien
                                                            Persiapan Pasien:
     -          Informed consent
     -          Hasil pengkajian / validasi data
Tahap Pelaksanaan      __________  Penyajian Masalah      Apa diagnosa keperawatan ?
di Nurse Station                                                                       Apa data yang mendukung ?
Bagaimana intervensi yang sudah dilakukan?
Apa hambatan yang ditemukan?
Validasi Data
            ↓
Tahap Pelaksanaan     __________________________       Diskusi KATIM – KATIM,
di Kamar Pasien                                                                                    Konselor, KARU
                                                                                                                        ↓
Lanjutan – Diskusi di Nurse Station
Tahap              _______________________________          Kesimpulan dan Rekomendasi
Pasca Ronde                                                                                       Solusi Masalah
Keterangan :
1.       Pra Ronde
a.         Menentukan kasus dan topik (masalah yang tidak teratasi dan masalah yang langka)
b.        Menentukan tim ronde
c.         Mencari sumber atau literatur memersiapkan pasien
d.        Membuat proposal
e.         Mempersiapkan : informed consent dan pengkajian
f.       Diskusi tentang diagnosis keperawatan, data yang mendukung, asuhan keperawatan yang dilakukan dan hambatan selama perawatan
2.      Pelaksanaan Ronde
a. Penjelasan tentang pasien oleh perawat primer yanng difokuskan pada masalah keperawatan dan rencanan tindakan yang akan dilaksanakan dan atau telah dilaksanakan serta memilih prioritas yang perlu didiskusikan
b.      Diskusi antar anggota ti tentang kasus tersebut
c.  Pemberian justifikasi oleh perawat primer atau konselor atau epala ruangan tentang masalah pasien serta rencana tindakan yang akan dilakukan
3.      Pasca Ronde
a.       Evaluasi, revisi dan perbaikan
b.      Kesimpulan dan rekomendasi penegakan diagnosis, intervensi keperawatan selanjutnya.

2.7. Persiapan
1.      Penetapan kasus minimal 1 hari sebelum waktu pelaksanaan ronde
2.      Pemberian informed consent kepada klien/ keluarga

2.8. Pasca Ronde
Mendiskusikan hasil temuan dan tindakan pada klien tersebut serta menetapkan rencana tindakan selanjutnya.







2.9. Evaluasi
No.                  
Aspek Yang Dinilai
Tanggal
Total


 
1
2
3
4
5
6


7


8

9

10

11

12



A.     Persiapan
Topik yang disajikan sudah tepat
Sasaran klien sesuai dengan rencana
Dihadiri semua perawat
Ketepatan pengguanan waktu
Metode sesuai dengan rencana (nursing rounds)
Pemanfaatan media secara tepat guna
B.     Proses pelaksanan ronde
Perawat penanggung jawab mempersiapkan ronde keperawatan
Perawat penanggung jawab menjelaskan kondisi pasien
Ada  diskusi antar anggota ronde tentang temuan yang ada pada pasien
Menetapkan rencana yang perlu dilaksanakan terkait dengan kondisi dan asuhan keperawatan
Melaksanakan tindakan sesuai dengan kondisi pasien dan asuhan keperawatannya
Menetapkan tindak lanjut terkait dengan kondisi pasien dan asuhan keperawatannya
Mendokumentasikan hasil kegiatan ronde keperawatan terkait dengan kondisi pasien dan asuhan keperawatannya


Total  


Nilai



Catatan:
1            1 = dilakukan                 
  0 = tidak dilakukan

Nilai    = jumlah nilai  / 13 x 100%
< 25 %              = kurang
26- 50 %          = cukup
51-75 %           = baik

76                    = sangat baik

                                                                     BAB III
PENUTUP

3.1. kesimpulan
           
Suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah keperawatan klien yang dilaksanakan oleh perawat, disamping pasien dilibatkan untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan akan tetapi pada kasus tertentu harus dilakukan oleh perawat primer atau konselor, kepala ruangan, perawat associate yang perlu juga melibatkan seluruh anggota tim.
Ronde keperawatan merupakan suatu metode pembelajaran klinik yang memungkinkan peserta didik mentransfer dan mengaplikasikan pengetahuan teoritis ke dalam peraktik keperawatan secara langsung.





















DAFTAR PUSTAKA

Sitorus Ratna, Yulia, 2005, Model Praktek Keperawatan Profesional di Rumah Sakit Panduan Implementasi,. EGC, Jakarta

Ratna Sitorus, 2005, Model Praktek Keperawatan Profesional di Rumah Sakit,. EGC, Jakarta



Tidak ada komentar:

Posting Komentar